Lampung Timur, Trustmedia.id– Miris mendengar keluhan bahwa sekolah Menengah Pertama (SMPN 3) pekalongan Lampung Timur memiliki 9 Guru tenaga pengajar dan 30 siswa siswi dari kelas satu hingga kelas tiga.
Berbagai promosi yang di lakukan oleh para pendidik, baik pemberian seragam dan yang lainya setiap PPDB itupun hasilnya sangat nihil dan minim minat wali murid untuk menyekolahkan puta putrinya di SMPN 3 pekalongan , ujar kusnandar salah satu guru kepada wartawan ,kamis 16 mei 2024.
Hal ini di mungkinkan karena sekolahan tidak ada murid karena di berlakunya nya sistem penerimaan siswa siswi dan PPDB dengan jalur ZONASI, mengingat sekolah keberadaanya berbatasan dengan kota metro sehingga di mungkinkan orang tua enggan untuk menyekolahkan anak anaknya di sekolah ini, ujar guru.
Untuk kelulusan siswa tahun 2024 ini 12 siswa dan sisanya yang 28 merupakan siswa kelas 1 dan 2.
Yang menjadi catatan bahwa, Sekolah ini di dirikan sejsk 2008 yang memiliki 10 ruangan belajar (rumbel) dengan jumlah guru 9 orang masing masing 5 PNS dan 5 guru honor serta memiliki siswa sekitar 30 orang.
Hasil investigasi di lokasi sekolah terlihat ada seorang guru yang sedang tertidur dan beberapa siswa sedang belajar menari untuk menghadapi turnamen atau lomba tari tarian yang akan di gelar beberapa minggu kedepan untuk acara perpisahan dgn murid kelas 3, menurut salah satu guru.
Kemungkinan faktor penyebab nya orang tua murid enggan mendaftarkan anak nya bisa jadi disebabkan kan masalah keamanan “Karena pernah terjadi kasus pembegalan dan pemalakan di sekitar sekolahan yang menimpa anak didik di sini,” ujarnya.
Sementara Hari Murti selsku kepala sekolah saat akan di konfirmasi sedang tidak ada di tempat. (red/ Amanto sembiring)