PROFIL Sejarah
Mengenal Langgar Merdeka yang Dibangun 1831
PALEMBANG, TRUST.MEDIA.ID–
Kita telusuri lebih jauh suatu tempat di Kota Palembang dengan sebutan Paris Van Java, ada tempat ibadah umat muslim, yaitu Langegar (Mushollah,Red) di Kelurahan 35 Ilir Palembang, namanya ‘Langgar Merdeka’.
Langgar Merdeka ini didirikan oleh seorang ulama sebut saja Kiyai M. Akil, pada tahun
1831 M bila kita bayangkan masa itu negara kita masih dijajah oleh Belanda, berarti negara
kita belum merdeka. Tapi, kenyataan sesungguhnya yang kita lihat bahwa Langgar tersebut sudah berdiri kokoh dengan nama Langgar Merdeka, jadi prihal kepenasaran (keheran atau aneh, Red) itu pun untuk mengetahui latar belakang, dan mengapa Langgar itu dinamakan Langgar Merdeka.
Ustadz M.Sahrir Nurdin cucu dari pendiri Langgar Merdeka mengatakan bahwa Langgar
tersebut didirikan oleh Kakeknya yang bernama Kiyai M.Akil, pada tahun 1831. “Yo, Langgar
Merdeka didirikan oleh Yai saya namonyo, Kiyai M.Akil, pada tahun 1831” sebut Ustadz
M.Sahrir Nurdin di kediamannya 35 llir Palembang, Jum’at (21/1/2022).
Mengapa Langgar tersebut diberi nama Langgar Merdeka, kata Ustadz M.Sahrir Nurdin,
Di Langgar itu (Langear Merdeka, atau Mushollah, Red) tempat ibadah plus kumpul,
berkumpulnya para pejuang Kota Palembang, setiap kali bertemu para pejuang tersebut selalu
berteriak, Merdeka.
Ditambahkan Ustadz M.Sahrir, Langgar tersebut berkumpul para utusan pejuang
pejuang dari daerah-daerah, dari Ogan Komering llir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), dengan
menyamar jadi pedagang berperahu, dan mampir, berkumpul di Langgar tersebut saling
memberikan informasi-informasi perjuangan di daerah masing-masing”. Dari semenjak itulah
Langgar tersebut diberi nama, ‘Langgar Merdeka’ walaupun negara kita Indonesia pada waktu
itu belum merdeka.
Pemerintah, dalam hal ini Dinas Pariwisata Kota Palembang agar dapat menindak lanjuti
penemuan bangunan bersejarah berupa rumah panggung yang terletak di Jalan. Pangeran Sido
Ing Lautan, Lorong.Merdeka, Kelurahan 35 lir Palembang, yang dijadikan Langgar atau
Musholah oleh pendirinya Kiyai M.Akil.
Sementara menurut Ketua Langgar Merdeka, Kemas.Sofyan,S. Pd saat dihubungi media
via handponenya mengatakan bahwa Langgar Merdeka ini bisa dijadikan bangunan bersejarah
dan menjadi objek wisata religi di Kota Palembang. “Semoga pemerintah cepat tanggap,
bersinergi dengan Dinas Pariwisata Kota Palembang dalam hal ini Pemkot (Pemerintah Kota, Red) menindaklanjuti penemuan ini dan membuka khasanah sejarah tentang semangat pejuangKota Palembang untuk melawan penjajah Belanda waktu itu,” ujarnya Kemas.Sofyan,S.Pd.
(Penulis, Mr.Wancik.AN, BE adalah Kontribusi Trustmedia.ld)