Trustmedia.id, Bandar Lampung – Wakil Gubernur (Wagub) Lampung, Chusnunia Chalim alias Nunik, mendadak jatuh pingsan di Hotel Novotel Lampung, Senin (24/5/2021).
Insiden tersebut terjadi saat Nunik menghadiri pertemuan Aksi Konvergensi Stunting Provinsi Lampung, dalam rangka Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Kabupaten Tahun 2021.
Berdasarkan informasi, sebelum kejadian Nunik sempat membuka dan memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Namun, saat pembawa acara hendak melanjutkan sesi doa penutup, wagub meminta izin kepada hadirin untuk pamit, sambil memegang kepalanya.
Tetapi, belum sempat keluar ruangan, orang nomor dua di Provinsi Lampung itu seketika tersungkur dan jatuh pingsan.
Kejadian itu sempat membuat peserta gempar. Wagub lalu mendapat pertolongan pertama.
Mantan Bupati Lampung Timur itu lalu dibawa keluar hotel menggunakan kursi roda, menuju kendaraan yang telah siap menunggu di lobi Hotel Novotel Lampung.
Sebelumnya, saat memberikan sambutan, Nunik mengatakan jika Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya melakukan pembinaan terhadap kabupaten/kota.
Tujuannya, meningkatkan keterpaduan intervensi gizi, serta percepatan penurunan stunting.
“Mengingat target penurunan angka stunting di Provinsi Lampung dalam RPJMD sampai dengan Tahun 2024 adalah sebesar 14 persen,” ujar wagub.
Menurut Nunik, permasalah stunting penting untuk ditangani, karena berpengaruh terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM), yang berkaitan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak.
“Stunting dapat diatasi atau dikoreksi sejak 1.000 hari pertama kehidupan, sehingga saat bayi lahir sampai dengan usia dua tahun masih bisa dilakukan intervensi agar tidak menjadi stunting,” kata Nunik, dilansir IDNTimes.
Wagub juga mengungkapkan jika konsep pencegahan stunting membutuhkan keterpaduan dalam intervensi gizi, baik pada lokasi dan kelompok sasaran.
Ia berpendapat, itu dapat dilakukan melalui penyelarasan dimulai dari proses perencanaan sampai dengan pemantauan dan evaluasi kegiatan lintas sektor, serta antar tingkatan pemerintahan.
Menurut Nunik, intervensi, perhatian, dan kehadiran pemerintah daerah di tengah-tengah masyarakat sangat diperlukan dalam memberikan asistensi dan edukasi.
“Masyarakat harus mengetahui, memahami, dan menyadari arti pentingnya pemenuhan gizi spesifik maupun sensitif,” terangnya.
Kinerja kabupaten yang dinilai pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting sebanyak enam kabupaten fokus dan perlu menjadi prioritas.
Rinciannya, Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Tanggamus, Lampung Utara, dan Pesawaran.
Oleh karena itu, Nunik berharap melalui penilaian tersebut mampu meningkatkan motivasi dan semangat kabupaten, dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting di wilayah masing-masing.
Langkah ini juga dinilai mampu, kembali memperkuat komitmen kinerja Pemerintah Kabupaten, dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting.
“Ini adalah upaya kita bersama, untuk menurunkan angka stunting di Provinsi Lampung, sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada dokumen RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2019-2024,” ujar Nunik. (*)
FOTO: Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim. (tengah). (Istimewa)