HUKUM  

BELAJAR MEMIMPIN ITU MEMANG SULIT.

BELAJAR MEMIMPIN ITU MEMANG SULIT.

BELAJAR MEMIMPIN ITU MEMANG SULIT.

Banten ( Trustmedia.id).

Kepala Desa Wanakerta Tumpeng Sugiat memberikan klarifikasi atas rekaman suara dirinya yang diduga melecehkan profesi wartawan dan LSM beredar luas dikalangan wartawan.

Dalam pernyataan, Tumpeng mengaku khilaf atas pernyataan sebelumnya yang dinilai kurang beretika dalam memberikan informasi kepada wartawan dan LSM yang tengah menjalankan tugasnya.

\Mohon maaf yang sebesar – besarnya kepada rekan wartawan dan LSM jika perkataan saya menyinggung saudara – saudara saya, soalnya saya manusia biasa khilaf, dosa kekurangan ada pada diri saya sebagai manusia, kesempurnaan milik Allah SWT,” bunyi klarifikasi Tumpeng dalam rekaman tersebut.

Sebelumnya, Rekaman bernada hinaan yang diduga berasal Oknum kepala desa Wanakerta kecamatan Sukamulya beredar luas di kalangan wartawan.

Dalam rekaman tersebut, Oknum kepala desa Wanakerta menyebut wartawan dan LSM cukup diberikan amplop lima puluh ribu rupiah jika tidak nantinya akan berhadapan dengannya yang mengaku telah melalui pendidikan di PUSDIKIP.

“Wartawan LSM Lewat mau lima puluh ribu dikasihin amplop silahkan, tidak mau akan tunjukan ketika saya dididik di PUSDIKIP Cimahi Bandung, yah jangan macem macem LSM sama wartawan ke LTS,” bunyi rekaman tersebut yang diterima harian Tangerang Raya minggu 06/03/2022

Rekaman suara bernada ancaman tersebut juga menyebut kalau dirinya bukanlah kepala desa yang lemah dengan menyebut dirinya kepala desa besi olahan salahsatu produsen besi terbesar di Indonesia.

“Kepala desa angkatan tanggal 10 bulan 10 bukan kepala desa kaleng – kaleng, kepala desa baja Full, Baja krakatau stell,” bunyi rekaman suara tersebut.

Menanggapi hal tersebut,
Ketua Jurnalis Tangerang Raya (JTR), Ayu Kartini meminta statment dari Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun, “jadi begini Bu Ayu itu mungkin dia punya pengalaman yang kurang baik dengan wartawan yang berhubungan dengan dia, sehingga dia menggenelalisir wartawan itu, sebagai orang yang tidak bagus, mungkin minta duit, mungkin mengintimidasi, mungkin menakut-nakuti.” Ujarnya

Nah dalam hal ini organisasi wartawan harus menunjukan bahwa wartawan itu profesional kalau bekerja itu sesuai aturan, sesuai undang-undang jadi mencari informasi dengan baik, tidak mengintimidasi tidak menakut-nakuti, nah kalau wartawan sudah profesional dan ada ancaman seperti itu laporkan saja ke Dewan Pers, “tegasnya.

Dan saya juga menghimbau, janganlah menggangap semua wartawan itu sama, karena wartawan yang benar itu, yang taat kode etik, yang menjalankan profesi dengan baik itu banyak, khususnya mereka yang menjadi anggota organisasi konstituen Dewan Pers.

Jadi barangkali ini menggenelalisir padahal tidak demikian adanya, sangat banyak wartawan profesional, jadi untuk hal ini barangkali, entah itu PWI atau SMSI undang dia, tunjukan ini loh! terus tanya mana wartawan yang membuat anda tuh kok bersikap seperti itu?, “Tegasnya.

Terpisah , Pemimpin Redaksi Trustmedia.id Aliman oemar, menyesalkan sikap Kades LTS dan mengatakan ” saling menghargai akan menempatkan kita diposisi terhormat ” . Belajar.. Itu Konci nya.

(Red/dbs )