QULTUM OLEH USTAD NURSALIM “TEMA”
Kebodohan cara beragama mayoritas muslim di pertontonkan di hadapan Allah dan sejarah
Lampung Selatan ,trust media,id
(Seruan Ruhani dan Intelektual untuk Umat Islam dan Bangsa Indonesia)
Wahai umat yang mengaku Muslim, coba renungkan: kalian sujud lima kali sehari, rajin berpuasa, membayar zakat, bahkan berhaji—tapi saat memilih pemimpin, kalian justru memberikan amanah itu kepada orang yang zalim, tidak jujur, penuh tipu daya, dan jauh dari nilai-nilai ilahiah.
Lalu saat negara rusak dan rakyat menderita, kalian berteriak: “Korup! Gagal! Ijazah palsu! Dikuasai asing!” Seakan-akan kalian lupa: kalianlah yang meletakkan pemimpin-pemimpin itu di atas singgasana dengan tangan kalian sendiri.
*Sholat, Tapi Tak Cegah Kemungkaran?*
Allah berfirman:
*”Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.”* (QS Al-Ankabut: 45)
Kalau sholat kalian benar, kenapa justru kalian ridha terhadap kemungkaran kolektif? Mengapa kalian pilih pemimpin yang menebar ketidakadilan dan kebohongan? Sholat kalian hanya jadi ritual, bukan jalan hidup. Ibadah kalian dipisahkan dari akhlak politik. Agama dijalankan di masjid, tapi dikhianati di bilik suara.
*Kalian Baca Qur’an, Tapi Abaikan Isi dan Peringatannya*
*”Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.*..” (QS Al-An’am: 116)
*”Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Kitab dan ingkar terhadap sebagian yang lain?”* (QS Al-Baqarah: 85)
Betapa menyedihkannya ketika Qur’an hanya dibaca sebagai jimat keberkahan, bukan sebagai pedoman akal dan sistem sosial. Kalian mengaku beriman, tapi takut menyelisihi mayoritas. Kalian anggap suara terbanyak itu kebenaran, padahal Qur’an tegas bahwa mayoritas itu seringkali sesat.
*Islam yang Kalian Anut, Tidak Pernah Diajarkan Rasulullah*
*”Barang siapa ridha terhadap kezaliman, maka ia bagian dari pelakunya.”* (HR. Baihaqi)
Apa kalian pikir Nabi Muhammad saw hanya mengajarkan doa dan ibadah? Beliau datang untuk menegakkan keadilan, membebaskan manusia dari kezaliman, dan mendirikan masyarakat yang tunduk pada hukum Tuhan. Tapi kalian menjadikan Islam sebatas simbol. Sementara hukum Allah kalian gantikan dengan ketetapan oligarki.
*Negeri Ini Tak Akan Selamat Jika Umatnya Tak Kembali pada Al-Qur’an*
Indonesia bukan negara agama, tapi Pancasila jelas memberi ruang bagi nilai ketuhanan dan keadilan:
Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa → Harusnya membuat negeri ini dipimpin oleh orang yang takut kepada Tuhan.
Sila kedua dan kelima: Kemanusiaan & Keadilan Sosial → Tak akan mungkin terwujud jika pemimpin tidak adil dan korup.
Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan → Tidak akan hidup tanpa hikmah yang bersumber dari wahyu.
Maka jika umat Islam di Indonesia benar-benar taat pada Al-Qur’an, maka otomatis mereka akan mewujudkan cita-cita Pancasila secara paripurna. Karena nilai-nilai Qur’an itulah yang menjadi jiwa dari Pancasila sejati.
*”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil…”* (QS An-Nisa: 58)
*> “Dan janganlah kalian cenderung kepada orang-orang yang zalim, maka (jika demikian) kalian akan disentuh api neraka.”* (QS Hud: 113)
*Jangan Salahkan Allah*
Negeri ini rusak bukan karena Allah meninggalkannya, tapi karena umat ini telah meninggalkan petunjuk-Nya. Lalu mereka memilih pemimpin yang mendatangkan murka Tuhan, dan kini mereka menuai azab berupa krisis, kemiskinan, kehinaan, dan perpecahan.
*> “Demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang zalim menjadi pemimpin bagi yang lain, disebabkan apa yang mereka usahakan.”* (QS Al-An’am: 129)
Kita bukan hanya sedang menghadapi krisis politik, tapi sedang diperlihatkan kehinaan akibat kebodohan kolektif dalam beragama.
*SERUAN TERBUKA*
Wahai umat Islam…
Kembalilah kepada Islam yang utuh. Jadikan agama sebagai dasar berpikir dan memilih, bukan hanya ritual mingguan. Taatilah Qur’an sepenuhnya. Jangan ikut-ikutan fanatisme kelompok. Jangan biarkan simbol agama dipakai oleh pengkhianat dan penjahat.
*”Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar*.” (QS Ali Imran: 110)
Pilihlah pemimpin berdasarkan taqwa, hikmah, dan akhlak Qur’ani. Jangan ulangi dosa sejarah yang sama: membiarkan kebenaran dikubur oleh mayoritas yang menyesatkan.
Jika Anda setuju, viralkan. Jika Anda sadar, sebarkan. Jika Anda takut kepada Allah, maka bicaralah meski satu ayat.
*CERDASKAN MUSLIMIN*
*VIRALKAN*
(Red*)