QULTUM OLEH USTAD NURSALIM  “Makna Rahmat Allah “

QULTUM OLEH USTAD NURSALIM  “Makna Rahmat Allah “

QULTUM OLEH USTAD NURSALIM  “Makna Rahmat Allah ”

Lampung Selatan , trust media.id

Makna rahmat Allah menurut Al-Qur’an, hadis, dan penjelasan para arif, kisah, manfaat dan doanya;
1. Kasih Sayang yang Mencakup Segalanya (رحمة عامة)
Allah berfirman:
‎وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
“Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (QS Al-A‘raf: 156)
Rahmat Allah mencakup semua makhluk, baik mukmin maupun kafir, manusia maupun hewan.
2. Penciptaan Itu Sendiri Adalah Rahmat
Segala makhluk diciptakan dari rahmat-Nya. Para arif mengatakan: “Wujud itu rahmat. Yang tidak ada, tidak mendapatkan bagian dari rahmat.”
3. Hidayah sebagai Rahmat Tertinggi
Al-Qur’an dan para Nabi adalah rahmat:
‎وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan Kami tidak mengutusmu (Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS Al-Anbiya: 107)
4. Ampunan (مغفرة) Adalah Wajah Rahmat Allah
Ampunan Allah adalah bentuk nyata dari rahmat-Nya yang mendalam terhadap hamba-hamba yang berdosa.
5. Rezeki dan Kecukupan
Allah menyebut pemberian rezeki sebagai bagian dari rahmat:
‎قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ… (QS Yunus: 31)
Rezeki lahir dan batin adalah pancaran rahmat-Nya.
6. Surga: Manifestasi Rahmat Abadi
Imam Ja‘far al-Shadiq (as):
“Surga adalah rahmat Allah yang dikembangkan.”
7. Kehadiran Para Imam (as)
Menurut para arif Syiah, wilayah Ahlul Bayt (as) adalah rahmat Allah yang membimbing makhluk menuju hakikat.
8. Kelembutan dan Penangguhan Azab (إمهال)
Allah tidak langsung menghukum, bahkan memberikan waktu – ini adalah bentuk kasih-Nya terhadap hamba.
9. Ma‘rifat dan Cinta Ilahi
Rahmat batiniah yang diberikan hanya kepada orang-orang pilihan:
“Rahmat yang menyampaikan kepada kehadiran Allah dan mengenal-Nya adalah puncak dari semua rahmat.”
10. Rahmat Khusus untuk Para Pecinta-Nya (رحمة خاصة)
Disebut juga rahmat makhṣūṣah – hanya bagi para wali, arif, dan mukhlis.
Imam Ali Zainal Abidin (as):Rahmat-Mu yang Engkau khususkan untuk hamba-hamba pilihan-Mu, Engkau sisipkan dalam hati mereka cinta hanya kepada-Mu.”

Makna rahmat Allah menurut hadis Nabi Muhammad (saw):
1. Rahmat Allah Terdiri dari 100 Bagian
“Sesungguhnya Allah memiliki 100 bagian rahmat. Satu bagian diturunkan ke dunia, dan dengan itu makhluk saling menyayangi…”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Makhluk hidup saling mencintai karena hanya 1% dari rahmat Allah.
2. Allah Lebih Sayang dari Seorang Ibu
Suatu ketika Nabi melihat seorang ibu yang sedang menyusui anaknya, lalu bersabda:”Allah lebih penyayang kepada hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
3. Rahmat Menjadi Sebab Ampunan
“Tidak seorang pun masuk surga karena amalnya.” Para sahabat bertanya: ‘Termasuk engkau juga wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab: “Termasuk aku, kecuali bila Allah melimpahiku dengan rahmat-Nya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
4. Kasih Sayang Membawa Kasih Sayang Allah
“Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Ar-Rahmān. Sayangilah yang di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangimu.”
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
5. Rahmat Allah Mendahului Murka-Nya
‎إِنَّ رَحْمَتِي سَبَقَتْ غَضَبِي
“Sesungguhnya rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
6. Doa untuk Memohon Rahmat
Nabi (saw) sering berdoa:
‎“اللّهُمَّ ارْحَمْنِي، وَاهْدِنِي، وَعَافِنِي، وَارْزُقْنِي”
“Ya Allah, rahmatilah aku, berilah petunjuk, kesehatan, dan rezeki.”
(HR. Muslim)
7. Cinta kepada Sesama Tanda Rahmat Allah
“Tidak beriman salah satu dari kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Cinta dan empati sesama umat adalah bagian dari rahmat yang ditanamkan Allah.
8. Kasih Sayang Terhadap Anak adalah Sunnah Nabi
Ketika Nabi mencium cucunya, ada orang yang heran. Nabi berkata:
“Barang siapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
9. Rahmat Allah Diberikan kepada Mereka yang Menyambung Silaturahmi
“Sesungguhnya rahmat tidak turun kepada suatu kaum yang di dalamnya ada orang yang memutuskan silaturahmi.”
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)
10. Pintu Rahmat Terbuka Lewat Taubat
“Allah lebih bahagia terhadap taubat hamba-Nya daripada seseorang yang menemukan kembali untanya yang hilang di padang pasir.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Makna rahmat Allah menurut hadis Ahlul Bayt (as):
1. Rahmat adalah Nama Khusus Allah
Imam Ali (as) berkata:”Ar-Rahmān adalah nama yang khusus bagi Zat Allah, yang menunjukkan rahmat-Nya terhadap seluruh makhluk; dan Ar-Rahīm adalah rahmat khusus bagi kaum mukminin.”
(Nahjul Balaghah, Khutbah 192) Makna: Rahmat-Nya bersifat umum dan khusus.
2. Rahmat Allah Meliputi Segalanya
Imam Ja’far ash-Shadiq (as):
“Ketika Allah menciptakan rahmat, Dia jadikan 100 bagian. Satu bagian untuk dunia dan 99 disimpan untuk hari kiamat.”
(al-Kāfī, jilid 2, hlm. 161)
Rahmat di akhirat jauh lebih besar.
3. Allah Tidak Cepat Murka karena Rahmat-Nya
Imam Ali (as):”Jika bukan karena rahmat-Nya, niscaya tiada satu pun manusia yang selamat dari murka-Nya.”
(Nahjul Balaghah, Khutbah 86) Rahmat-Nya adalah penunda azab.
4. Rahmat Allah Ada dalam Keluarga dan Anak
Imam as-Sajjad (as):”Rahmat Allah tampak pada anak-anak yang dicium oleh ayahnya, dan pada keluarga yang dipenuhi kelembutan.”(Makārim al-Akhlāq)
Rahmat Allah hadir dalam kasih sayang keluarga.
5. Bertaubat Membuka Rahmat
Imam Ali (as):”Allah membuka pintu rahmat melalui taubat. Maka janganlah kamu menutup pintu itu dengan keputusasaan.”
(Ghurar al-Hikam)
6. Rahmat sebagai Jalan Ampunan
Imam ash-Shadiq (as):”Amalmu tidak akan menyelamatkanmu kecuali bila Allah meliputimu dengan rahmat-Nya.”
(al-Kāfī, jilid 2, hlm. 85)
Rahmat lebih penting dari amal.
7. Rahmat Allah Terlihat pada Doa yang Dikabulkan
Imam al-Baqir (as):”Jangan pernah berputus asa dari doa, karena rahmat Allah turun bersamaan dengan doa yang tulus.”
(Tafsīr al-‘Ayyāshī)
8. Rahmat Allah Menyertai yang Lemah dan Miskin
Imam ash-Shadiq (as):”Rahmat Allah lebih dekat kepada orang yang sabar atas kemiskinan daripada orang kaya yang sombong.”(al-Kāfī, jilid 2)
9. Syafaat Ahlul Bayt adalah Rahmat Besar Allah
Imam Ridha (as):”Kami adalah rahmat yang dikirim Allah untuk umat ini. Syafaat kami adalah bentuk dari kasih sayang-Nya kepada yang mencintai kami.”
(Uyun Akhbār ar-Ridha)
10. Allah Mencintai yang Menyebar Rahmat
Imam Hasan al-Askari (as):”Orang yang paling dekat kepada Allah adalah yang paling besar kasih sayangnya terhadap makhluk Allah.”(Tuhaf al-‘Uqūl)

Makna rahmat Allah menurut para ahli makrifat dan hakikat
1. Rahmat sebagai Tajalli Zat (Manifestasi Diri Allah)
Para arif menyatakan bahwa rahmat adalah tajalli (penampakan) pertama dari Zat Allah ke alam semesta.
Allah menampakkan Diri-Nya dalam bentuk kasih, bukan murka.
Seperti dijelaskan oleh al-‘Allamah Thabathaba’i:”Seluruh wujud adalah penampakan rahmat-Nya.”
2. Wujud Itu Sendiri adalah Rahmat
Mulla Sadra berkata:”Wujud (keberadaan) adalah identik dengan rahmat. Segala yang ada adalah rahmat karena berasal dari Wujud Mutlak.” Maka tidak ada satu pun makhluk yang terlepas dari rahmat.
3. Rahmat adalah Asal Segala Cinta
Menurut para arif, mahabah (cinta) adalah percikan dari rahmat Allah. Cinta manusia kepada Allah dan sesama adalah pantulan dari cinta Allah kepada makhluk-Nya.
4. Rahmat Lebih Dahulu dari Keadilan
Para arif seperti Imam Khomeini menyatakan:”Rahmat Allah lebih tinggi daripada keadilan-Nya. Jika manusia hanya dinilai dari keadilan, niscaya binasa. Tapi rahmat menyelamatkan.”
5. Rahmat Allah adalah Jalan Gnosis (Ma‘rifat)
Para arif berkata:Tiada seorang pun sampai kepada makrifat sejati kecuali dengan rahmat yang dibukakan oleh Allah.”Rahmat adalah nur yang menuntun ke dalam hati.
6. Rahmat Adalah Rahasia Wujud Nabi Muhammad (saw)
Menurut irfan, Nabi adalah manifestasi tertinggi rahmat Allah.
‎“وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ” (QS. Al-Anbiya: 107)
Para arif melihat seluruh semesta diberi cahaya karena rahmat yang tampak dalam Nabi.
7. Rahmat sebagai Kunci Makam Ruhani
Dalam Irfan Amali, dzikir dan suluk (perjalanan ruhani) harus dimulai dengan meminta rahmat.
Tanpa rahmat, semua maqam seperti fana, mahabbah, dan ma‘rifat tak bisa dicapai.
8. Rahmat dan Rahasia Asma Allah
Dalam tafsir makrifat, dua nama “Ar-Rahmān” dan “Ar-Rahīm” adalah sumber segala asma Allah yang lain.
Karena itu Bismillah dimulai dengan kedua nama tersebut sebagai pintu makrifat.
9. Rahmat adalah Penawar Jiwa yang Gelisah
Para arif memandang rahmat sebagai penyembuh ruh.
Dzikir, tangisan, doa, semuanya adalah jalan untuk meraih ketenangan melalui limpahan rahmat.
10. Rahmat adalah Inti dari Tauhid
Sayyid Haydar Amuli, arif besar Syiah, mengatakan:”Tauhid sejati tidak tampak dalam logika atau kata-kata, tapi dalam kasih yang menyelimuti makhluk, dan itu adalah rahmat.”

Makna rahmat Allah menurut ahli hakikat Syiah, yang merupakan para arif dan sufi dari mazhab Ahlul Bayt:
1. Rahmat adalah Pakaian Asal Segala Wujud
Ahli hakikat Syiah memahami bahwa rahmat adalah jubah pertama yang Allah kenakan pada makhluk.
Setiap makhluk “berpakaian” rahmat—tanpa itu, ia tidak mungkin wujud.
Sayyid Haydar Amuli:Wujud adalah rahmat. Maka rahmat adalah awal dan akhir dari semua yang ada.”
2. Rahmat sebagai Nafas Ilahi (Nafas ar-Rahman)
Dikenal dalam Irfan Syiah:”Semua ciptaan terjadi dari Nafas ar-Rahman—nafas kasih Allah yang memunculkan semesta.”Mulla Sadra menafsirkan bahwa penciptaan bukan tindakan murka, tapi hembusan kasih Ilahi.
3. Rahmat Menjadi Wujud Nurani Rasulullah (saw)
Ahli hakikat memandang Rasul sebagai penampakan rahmat sempurna, karena Allah berfirman:”Wa mā arsalnāka illā rahmatan lil-‘ālamīn”Dan Kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.” Mereka menyebut Rasulullah sebagai mazhar ar-Rahmah (cermin rahmat).
4. Rahmat Meliputi Sebelum Amal dan Sesudah Dosa
Ahli hakikat memandang:”Amal bukan syarat mutlak keselamatan, melainkan limpahan rahmat.
Imam Ali (as):”Jika Allah menimbang amalku dengan keadilan-Nya, binasalah aku. Tapi aku berlindung pada rahmat-Nya.”Nahjul Balaghah)
5. Rahmat Allah Itu Lebih Dekat dari Diri Sendiri
Ahli hakikat memahami firman:”Wa naḥnu aqrabu ilayhi min ḥablil-warīd” Bahwa rahmat-Nya lebih dekat dari urat leher, namun hanya yang bersih hatinya yang merasakannya.
6. Rahmat sebagai Jalur Fana dan Baqa’
Dalam suluk ruhani, rahmat adalah sebab fana (lebur dalam Allah) dan baqa’ (kekal bersama Allah). Tanpa rahmat, tak ada wushul (penyatuan).
7. Rahmat adalah Inti Ilmu Laduni
Ahli hakikat berkata: “Ilmu yang datang dari rahmat bukan dari logika. “Ilmu hakiki tak diperoleh dengan membaca, tapi dengan hati yang dibasuh rahmat.”
8. Rahmat Itu Tidak Terbatas oleh Syariat Zahir
Menurut para arif Syiah:”Banyak orang zahir memandang rahmat Allah sempit dan hanya untuk “orang baik”, tapi ahli hakikat memandang rahmat-Nya menjangkau pendosa yang menangis dan pecinta yang rindu.
9. Rahmat adalah Rahasia di Balik Bala’ dan Ujian
Ahli hakikat melihat rahmat tersembunyi dalam musibah,
karena setiap luka adalah pintu menuju kelembutan dan kesadaran.
10. Rahmat adalah Perantara Ma‘rifatullah
Rahmat bukan hanya pemberian—ia adalah guru batin yang menuntun manusia mengenal Tuhan, dan akhirnya melebur dalam kasih-Nya.

Pandangan para mufasir Sunni dan Syiah mengenai makna rahmat Allah dalam Al-Qur’an, khususnya terkait ayat “Wa mā arsalnāka illā rahmatan lil-‘ālamīn” (QS. Al-Anbiya: 107):
🕌 Pandangan Mufasir Sunni
1. Ibnu Katsir
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, beliau menjelaskan bahwa Nabi Muhammad ﷺ diutus sebagai rahmat bagi seluruh makhluk. Rahmat ini mencakup umat manusia, jin, dan seluruh alam semesta. Bagi orang-orang beriman, rahmat tersebut berupa petunjuk dan ampunan, sedangkan bagi orang-orang kafir, rahmatnya berupa penundaan azab di dunia.
2. Al-Maraghi
Dalam Tafsir Al-Maraghi, rahmat Allah diartikan sebagai surga yang disediakan bagi orang-orang beriman. Allah menghendaki agar mereka masuk ke dalam surga sebagai bentuk kasih sayang-Nya.
3. Tafsir Al-Jalalayn
Tafsir ini menekankan bahwa Allah mengutus Nabi Muhammad ﷺ sebagai rahmat bagi seluruh alam. Rahmat ini mencakup semua makhluk, baik manusia maupun jin, sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada ciptaan-Nya.

Pandangan Mufasir Syiah
1. Tafsir Al-Mīzān oleh Allamah Thabathaba’i
Dalam Tafsir Al-Mīzān, Allamah Thabathaba’i menjelaskan bahwa rahmat Allah mencakup semua makhluk, baik yang beriman maupun yang tidak. Rahmat ini bersifat umum di dunia, seperti nikmat kehidupan dan rezeki, serta bersifat khusus di akhirat bagi orang-orang beriman dalam bentuk surga dan ampunan.
2. Tafsir Nurul Qur’an
Tafsir ini menyatakan bahwa sifat Ar-Rahmān dan Ar-Rahīm berasal dari rahmat Allah yang dianugerahkan kepada seluruh makhluk, termasuk orang-orang beriman dan yang tidak beriman, orang-orang saleh, dan para pendosa.

🔍 Perbandingan Pandangan
Aspek Mufasir Sunni Mufasir Syiah
Cakupan Rahmat Umum: seluruh makhluk; Khusus: orang beriman Umum: seluruh makhluk; Khusus: orang beriman
Rahmat bagi Non-Muslim Penundaan azab di dunia Nikmat dunia sebagai bentuk rahmat; azab akhirat bagi yang tidak beriman
Rahmat di Akhirat Surga bagi orang beriman Surga dan ampunan bagi orang beriman

Para mufasir Sunni dan Syiah, melengkapi penjelasan sebelumnya:
1. Rahmat sebagai Ampunan dan Pahala
Menurut Imam Qurtubi, rahmat Allah berarti ampunan (maghfirah), sementara Imam At-Tabari dan Sa’id bin Jubair memaknai rahmat sebagai pahala yang diberikan kepada hamba-Nya.
2. Rahmat sebagai Hidayah dan Petunjuk
Dalam Al-Qur’an, rahmat sering diartikan sebagai hidayah atau petunjuk. Misalnya, dalam QS. Yunus [10]: 57, disebutkan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Ini menunjukkan bahwa rahmat Allah juga berupa bimbingan menuju jalan yang benar.
3. Rahmat sebagai Nikmat Dunia dan Akhirat
Rahmat Allah mencakup nikmat di dunia, seperti rezeki dan kesehatan, serta nikmat di akhirat, seperti surga dan keselamatan dari neraka. Dalam QS. Al-A’raf [7]: 56, Allah berfirman bahwa rahmat-Nya dekat dengan orang-orang yang berbuat baik, menunjukkan bahwa rahmat mencakup berbagai aspek kehidupan.
4. Rahmat sebagai Manifestasi Sifat Allah
Rahmat adalah salah satu sifat utama Allah yang tercermin dalam nama-nama-Nya, seperti Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Dalam QS. Al-An’am [6]: 54, Allah menyatakan bahwa rahmat-Nya mendahului murka-Nya, menunjukkan bahwa kasih sayang adalah sifat dominan dalam hubungan-Nya dengan makhluk.
5. Rahmat sebagai Penawar dan Penyembuh
Dalam QS. Al-Isra [17]: 82, disebutkan bahwa Al-Qur’an adalah penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Ini menunjukkan bahwa rahmat Allah juga berfungsi sebagai penawar bagi penyakit hati dan jiwa, memberikan ketenangan dan kedamaian bagi yang membacanya dengan iman.

Kisah inspiratif tentang rahmat Allah SWT yang menunjukkan betapa luas dan tak terbatasnya kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya:
1. Ahli Ibadah 500 Tahun yang Masuk Surga karena Rahmat Allah
Seorang ahli ibadah yang beribadah selama 500 tahun di atas gunung, dengan segala kenikmatan yang disediakan Allah, berharap masuk surga karena amalnya. Namun, Allah menegaskan bahwa ia masuk surga bukan karena amal, melainkan karena rahmat-Nya.
2. Orang Majusi yang Masuk Islam Menjelang Wafat
Imam Hasan al-Bashri menceritakan tentang seorang tetangga Majusi yang berakhlak baik. Menjelang wafatnya, setelah didoakan oleh Imam Hasan, ia mengucapkan syahadat dan meninggal dalam keadaan Islam, menunjukkan rahmat Allah yang meliputi siapa saja.
3. Abu Qilabah: Sahabat Nabi yang Selalu Bersyukur
Abu Qilabah, meskipun hidup dalam kemiskinan dan kesendirian, selalu bersyukur kepada Allah. Ia menolak jabatan hakim yang ditawarkan khalifah dan memilih hidup sederhana, menunjukkan bahwa rahmat Allah tidak selalu berupa kekayaan duniawi.
4. Kisah Tiga Orang yang Mendapat Rahmat Allah
Dalam Shahih Muslim, terdapat kisah tiga orang yang terjebak dalam gua dan berdoa dengan menyebut amal baik mereka. Allah mengabulkan doa mereka dan membuka jalan keluar, menunjukkan bahwa rahmat-Nya bisa datang melalui amal yang ikhlas.
5. Nabi Yunus AS: Rahmat dalam Perut Ikan
Nabi Yunus AS yang ditelan ikan paus berdoa dengan penuh penyesalan. Allah mengabulkan doanya dan menyelamatkannya, menunjukkan bahwa rahmat-Nya selalu terbuka bagi hamba yang bertaubat.
6. Allah Mengampuni Semua Dosa
Dalam QS. Az-Zumar ayat 53, Allah berfirman bahwa Dia mengampuni semua dosa bagi hamba-Nya yang bertaubat, menunjukkan bahwa rahmat-Nya meliputi segala kesalahan yang dilakukan manusia.
7. Rahmat Allah dalam Ujian
Rahmat Allah tidak hanya hadir dalam bentuk kenikmatan, tetapi juga dalam bentuk ujian. Kesulitan yang dihadapi manusia bisa menjadi bentuk kasih sayang Allah untuk mendekatkan hamba-Nya kepada-Nya.
8. Masuk Surga karena Rahmat, Bukan Amal
Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada seorang pun yang masuk surga karena amalnya, melainkan karena rahmat Allah. Ini menunjukkan bahwa rahmat-Nya lebih besar daripada amal manusia.
9. Rahmat Allah Mendahului Murka-Nya
Allah telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, sebagaimana dalam QS. Al-An’am: 54, menunjukkan bahwa rahmat-Nya lebih dahulu daripada murka-Nya.
10. Rahmat Allah dalam Segala Hal
Allah memiliki 100 rahmat, satu diturunkan ke dunia sehingga makhluk saling menyayangi, dan 99 rahmat lainnya disimpan untuk hari kiamat. Ini menunjukkan betapa besar rahmat Allah yang menanti hamba-Nya di akhirat.
Semoga kisah-kisah ini menginspirasi kita untuk selalu berharap dan berusaha meraih rahmat Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan.

Manfaat rahmat Allah beserta doa-doa yang bisa dibaca untuk memohon rahmat-Nya, dari berbagai sumber Islam (Al-Qur’an, hadis, doa para maksum, dan ulama arifin):
1. Pengampunan Dosa
Manfaat: Rahmat Allah menghapus dosa-dosa, sekecil maupun sebesar apapun jika disertai tobat.
‎اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
Allāhumma’ghfir lī warḥamnī
(Yaa Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku.)
2. Masuk Surga
Manfaat: Surga adalah anugerah rahmat, bukan semata karena amal.
‎رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً (QS. Al-Kahf: 10) Rabbana ātinā min ladunka raḥmatan(Wahai Tuhan kami, anugerahkan kepada kami rahmat dari sisi-Mu.)
3. Ketenteraman Hati
Manfaat: Rahmat membawa sakinah (ketenangan batin) dalam hidup.
‎اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِمَّنْ رَحِمْتَهُ فَاطْمَأَنَّ قَلْبُهُ
(Allāhummaj‘alnī mimman raḥimtahu fa’ṭma’anna qalbuh)(Yaa Allah, jadikan aku termasuk orang yang Engkau rahmati, hingga hatinya tenang.)
4. Pertolongan dalam Kesulitan
Manfaat: Rahmat Allah hadir dalam bentuk bantuan tak terduga.
‎اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي فِي ضِيقِي وَسَعَةِ حَالِي
(Allāhumma irḥamnī fī ḍīqī wa sa‘ati ḥālī)(Yaa Allah, rahmatilah aku dalam sempitku dan lapangku.)
5. Kesembuhan dari Penyakit
Manfaat: Rahmat Allah juga berupa kesembuhan dan afiyah.
‎رَبِّ إِنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (QS. Al-Anbiya: 83)
Rabbi innī massaniya aḍ-ḍurru wa anta arḥamu’r-rāḥimīn
6. Terhindar dari Neraka
Manfaat: Rahmat Allah adalah perlindungan dari siksa akhirat.
‎اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَتَكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
(Allāhumma innī as’aluka raḥmataka allatī wasi‘at kulla shay’)(Yaa Allah, aku memohon kepada-Mu rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu.)
7. Diterima Amal Ibadah
Manfaat: Amal diterima karena rahmat-Nya, bukan semata-mata karena usaha.
‎اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّي بِرَحْمَتِكَ
(Allāhumma taqabbal minnī biraḥmatik)(Yaa Allah, terimalah amal dariku dengan rahmat-Mu.)
8. Taufiq untuk Taubat
Manfaat: Taubat sejati hanya bisa terjadi jika hati disentuh oleh rahmat-Nya.
‎اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي تَوْبَةً نَصُوحًا بِرَحْمَتِكَ
(Allāhumma urzuqnī tawbatan naṣūḥan biraḥmatik)
9. Dicintai oleh Allah dan Makhluk
Manfaat: Rahmat menjadikan seseorang dicintai Allah dan diberi karisma.
‎اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مَحْبُوبًا عِنْدَكَ وَعِندَ خَلْقِكَ
(Allāhummaj‘alnī maḥbūban ‘indaka wa ‘inda khalqik)
10. Diberi Rizki yang Halal dan Berkah
Manfaat: Rahmat memudahkan jalan rezeki yang baik dan penuh berkah.
‎اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي مِنْ فَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ
(Allāhumma urzuqnī min faḍlika wa raḥmatik)

Doa Memohon Rahmat Allah SWT

Doa Kedua Puluh Dua Shahifah Sajjadiyah (bahasa Arab:الدعاء الثاني والعشرون من الصحيفة السجادية) adalah salah satu doa Imam Sajjad as yang terkenal, yang dibacakan di saat-saat sulit dan rumit. Dalam doa ini, Imam Sajjad asmenyebutkan sulitnya menyucikan jiwa dan memohon kepada Allah rahmat Ilahi dan rezeki yang melimpah. Dalam doa ini diungkapkan akibat-akibat dari bertawakkal kepada selain Allah dan juga penjelasan mengenai karakteristik orang yang hasad. Imam pada kedudukan ini, memohon kepada Allah swt keridhaan dan keberhasilan dalam menjalankan kewajiban-kewajiban begitu juga menekankan mengenai pentingnya keseimbangan dalam keridhaan dan kemarahan dan begitupula dalam persahabatan dan permusuhan.

‮بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ‬
‮اَللّٰهُمَّ اِنَّكَ كَلَّفْتَنِىْ مِنْ نَفْسِىْ مَا اَنْتَ اَمْلَكَ بِهٖ مِنِّىْ وَ قُدْرَتُكَ عَلَيْهِ وَ عَلَىَّ اَغْلَبُ مِنْ قُدْرَتِىْ‬
‮فَاَعْطِنِىْ مِنْ نَفْسِىْ مَا يُرْضِيْكَ عَنِّىْ‬
‮وَ خُذْ لِنَفْسِكَ رِضَاهَا مِنْ نَفْسِىْ فِىْ عَافِيَةٍ‬
‮اَللّٰهُمَّ لَا طَاقَةَ لِىْ بِالْجَهْدِ وَ لَا صَبْرَ لِىْ عَلَى الْبَلَاۤءِ وَ لَا قُوَّةَ لِىْ عَلَى الْفَقْرِ وَ لَا تَحْظُرْ عَلَىَّ رِزْقِىْ وَلَا تَكِلْنِىْ اِلٰى خَلْقِكَ بَلْ تَفَرَّدْ بِحَاجَتِىْ‬
‮وَ تَوَلَّ كِفَايَتِىْ وَانْظُرْ اِلَىَّ وَانْظُرْ لِىْ فِىْ جَمِيْعِ اُمُوْرِىْ فَاِنَّكَ اِنْ وَكَلْتَنِىْ اِلٰى نَفْسِىْ عَجَزْتُ عَنْهَا وَ لَمْ اُقِمْ مَا فِيْهِ مَصْلَحَتُهَا وَ اِنْ وَكَلْتَنِىْ اِلٰى خَلْقِكَ تَجَهَّمُوْنِىْ وَ اِنْ اَلْجَاتَنِىْ اِلٰى قَرَابَتِىْ حَرَمُوْنِىْ وَ اِنْ اَعْطَوْا اَعْطَوْا قَلِيْلًا نَكـِرًا وَ مَنُّوْا عَلَىَّ طَوِيْلًا وَ ذَمُّوْا كـَثِيْرًا فَبِفَضْلِكَ اَللّٰهُمَّ فَاَغْنِنِىْ وَ بِعَظَمَتِكَ فَانْعَشْنِىْ وَ بِسَعَتِكَ فَابْسُطُ يَدَىْ وَ بِمَا عِنْدَكَ فَاكْفِنِىْ‬

‮اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّ اٰلِهٖ وَ خَلِّصْنِىْ مِنَ الْحَسَدِ وَاحْصُرْنِىْ عَنِ الذُّنُوْبِ وَ وَرِّعْنِىْ عَنِ الْمَحَارِمِ وَ لَا تُجَرِّئْنِىْ عَلَى الْمَعَاصِىْ‬
‮وَاجْعَلْ هَوَاىَ عِنْدَكَ وَ رِضَاىَ فِيْمَا يَرِدُ عَلَىَّ مِنْكَ وَ بَارِكْ لِىْ فِيْمَا رَزَقْتَنِىْ وَ فِيْمَا خَوَّلْتَنِىْ وَ فِيْمَا اَنْعَمْتَ بِهٖ عَلَىَّ وَاجْعَلْنِىْ فِىْ كُلِّ حَالَاتِىْ‬
‮مَحْفُوْظًا مَكـْلُوْئًا مَسْتُوْرًا مَمْنُوْعًا مُعَاذًا مُجَارًا‬

‮اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّ اٰلِهٖ‬
‮وَاقْضِ عَنِّىْ كُلَّ مَا اَلْزَمْتَنِيْهِ وَ فَرَضْتَه عَلَىَّ لَكَ فِىْ وَجْهٍ مِنْ وُجُوْهِ طَاعَتِكَ اَوِ الْخَلْقِ مِنْ خَلْقِكَ وَ اِنْ ضَعُفَ عَنْ ذٰلِكَ بَدَنِىْ وَ وَهَنَتْ عَنْهُ قُوَّتِىْ وَ لَمْ تَنَلْهُ مَقْدُرَتِىْ وَلَمْ يَسَعْهُ مَالِىْ وَلَا ذَاتُ يَدِىْ ذَكَرْتُه اَوْ نَسِيْتُه‬
‮هُوَ يَا رَبِّ مِمَّا قَدْ اَحْصَيْتُه عَلَىَّ وَ اَغْفَلْتُه اَنَا مِنْ نَفْسِىْ فَاَدِّهٖ عَنِّىْ مِنْ جَزِيْلِ عَطِيَّتِكَ وَ كَبِيْرِ مَا عِنْدَكَ فَاِنَّكَ وَاسِعٌ كَرِيْمٌ حَتّٰى لَا يَبْقٰى عَلَىَّ شَىْءٌ مِّنْهُ تُرِيْدُ اَنْ تُقَاصَنِىْ بِهٖ مِنْ حَسَنَاتِىْ‬
‮اَوْ تُضَاعِفَ بِهٖ مِنْ سَيِّئَاتِىْ يَوْمَ اَلْقَاكَ يَا رَبِّ‬

‮اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّ اٰلِهٖ‬
‮وَارْزُقْنِى الرَّغْبَةَ فِى الْعَمَلِ لَكَ لِاٰخِرَتِىْ‬
‮حَتّٰى اَعْرِفَ صِدْقَ ذٰلِكَ مِنْ قَلْبِىْ‬
‮وَ حَتّٰى يَكُوْنَ الْغَالِبُ عَلَىَّ الزُّهْدَ فِىْ دُنْيَاىَ‬
‮وَ حَتّٰى اَعْمَلَ الْحَسَنَاتِ شَوْقًا‬
‮وَ اٰمَنَ مِنَ السَّيِّئَاتِ فَرَقًا وَ خَوْفًا‬
‮وَ هَبْ لِىْ نُوْرًا اَمْشِىْ بِهٖ فِى النَّاسِ‬
‮وَ اَهْتَدِىْ بِهٖ فِى الظُّلُمَاتِ‬
‮وَ اَسْتَضِىْءُ بِهٖ مِنَ الشَّكِّ وَ الشُّبُهَاتِ‬

‮اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّ اٰلِهٖ‬
‮وَارْزُقْنِىْ خَوْفَ غَمِّ الْوَعِيْدِ وَ شَوْقَ ثَوَابِ الْمَوْعُوْدِ حَتّٰى اَجِدَ لَذَّةَ مَا اَدْعُوْكَ لَه وَ كَاْبَةَ مَااَسْتَجِيْرُ بِكَ مِنْهُ اَللّٰهُمَّ قَدْ تَعْلَمُ مَا يُصْلِحُنِى مِنْ اَمْرِ دُنْيَاىَ وَ اٰخِرَتِىْ فَكـُنْ بِحَوَاۤئِجِىْ حَفِيًّا‬

‮اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّ اٰلِ مُحَمَّدٍ‬
‮وَ ارْزُقْنِى الْحَقَّ عِنْدَ تَقْصِيْرِىْ فِى الشُّكْرِ لَكَ بِمَا اَنْعَمْتَ عَلَىَّ فِى الْيُسْرِ وَ الْعُسْرِ‬
‮وَ الصَّحَةِ وَ السَّقْمِ حَتّٰى اَتَعَرَفَ مِنْ نَفْسِىْ‬
‮رَوْحَ الرِّضَا وَ طَمَانِيْنَةَ النَّفْسِ مِنِّىْ‬
‮بِمَا يَجِبُ لَكَ فِيْمَا يَحْدُثُ فِىْ حَالِ‬
‮الْخَوْفِ وَ الْاَمْنِ وَ الرِّضَا وَ السُّخْطِ وَ الضَّرِّ وَ النَّفْعِ‬

‮اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّ اٰلِهٖ‬
‮وَارْزُقْنِىْ سَلَامَةَ الصَّدْرِ مِنَ الْحَسَدِ‬
‮حَتّٰى لَا اَحْسُدَ اَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ عَلٰى شَىْءٍ مِّنْ فَضْلِكَ وَ حَتّٰى لَا اَرٰى نِعْمَةً مِّنْ نِعَمِكَ عَلٰى اَحَدٍ مِّنْ خَلَقِكَ فِىْ دِيْنٍ اَوْ دُنْيَا اَوْ عَافِيَةٍ اَوْ تَقْوٰى اَوْ سَعَةٍ اَوْ رَخَاءٍ اِلَّا رَجَوْتُ لِنَفْسِىْ اَفْضَلَ ذٰلِكَ بِكَ وَ مِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ‬

‮اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّ اٰلِه وَارْزُقْنِىْ‬
‮التَّحَفُّظَ مِنَ الْخَطَايَا وَ الْاِحْتِرَاسَ مِنَ الزَّلَلِ فِى الدُّنْيَا وَ الْاٰخِرَةِ فِىْ حَالِ الرِّضَا وَ الْغَضَبِ‬
‮حَتّٰى اَكُوْنَ بِمَا يَرِدُ عَلَىَّ مِنْهُمَا بِمَنْزِلَةٍ سَوَاۤءٍ‬
‮عَامِلًا بِطَاعَتِكَ مُؤْثِرًا لِرِضَاكَ عَلٰى مَا سِوَاهُمَا فِى الْاَوْلِيَاۤءِ وَ الْاَعْدَاۤءِ حَتّٰى يَاْمَنَ عَدُوِّىْ مِنْ ظُلْمِىْ وَ جَوْرِىْ وَ يَـيْاَسَ وَلِيِّىْ مِنْ مَيْلِىْ وَ انْحِطَاطِ هَوَاىَ وَ اجْعَلْنِىْ مِمَّنْ يَدْعُوْكَ مُخْلِصًا فِى الرَّخَاۤءِ دُعَاۤءِ الْمُخْلِصِيْنَ الْمُضْطَرِّيْنَ لَكَ فِى الدُّعَاۤءِ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ‬

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah membebani aku dari diriku sendiri sesuatu yang Engkau lebih berkuasa atasnya daripadaku. Dan kekuasaan-Mu atasnya dan atasku lebih kuat dari kekuasaanku.
Maka berikanlah kepadaku dari diriku sesuatu yang membuat-Mu ridha terhadapku. Dan ambillah untuk-Mu keridhaan jiwa ini dari diriku dalam keadaan sejahtera.

Ya Allah, Aku tidak sanggup menghadapi kesungguhan (ujian berat), Dan aku tidak mampu bersabar atas bala (cobaan),
Dan aku tidak kuat dalam kefakiran.
Maka jangan Engkau halangi rezekiku dariku, Dan jangan Engkau serahkan aku kepada makhluk-Mu,
Tetapi jadilah Engkau sendiri yang memenuhi kebutuhanku, Dan uruslah kecukupanku. Perhatikanlah aku dan semua urusanku, Karena jika Engkau menyerahkan diriku kepada diriku sendiri, aku akan lemah terhadapnya dan tak mampu mengurus kemaslahatannya. Dan jika Engkau menyerahkan aku kepada makhluk-Mu, mereka akan membenciku.
Jika aku mengandalkan kerabatku, mereka akan menghalangiku.
Jika mereka memberi, mereka memberi sedikit dan dengan celaan panjang serta banyak mencela.
Maka dengan karunia-Mu,

Ya Allah, cukupkan aku.
Dengan keagungan-Mu, bangkitkan aku. Dengan keluasan-Mu, lapangkan tanganku. Dengan apa yang ada di sisi-Mu, cukupkan aku.

Ya Allah, Sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, Bersihkanlah aku dari rasa hasad, Jauhkan aku dari dosa,
Berilah aku sifat wara’ dari yang haram, Jangan buat aku berani melakukan maksiat, Jadikanlah hawa nafsuku sesuai dengan kehendak-Mu, Dan ridha hatiku terhadap apa yang Engkau takdirkan atas diriku.

Berkahilah untukku dalam apa yang telah Engkau rezekikan, Dan dalam apa yang telah Engkau kuasakan padaku, Dan dalam segala nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Jadikanlah aku dalam setiap keadaanku sebagai
Orang yang dijaga, dilindungi,
Tertutup, terpelihara, Dalam perlindungan dan penjagaan-Mu.

Ya Allah, Sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, Dan tunaikan dariku semua yang telah Engkau wajibkan atas diriku, baik dalam urusan ketaatan kepada-Mu, Atau kepada makhluk-Mu, Meskipun tubuhku lemah, Kekuatanku menurun,
Kemampuanku tidak mencapainya,
Hartaku tak cukup menanggungnya.
Baik aku mengingatnya atau melupakannya, Itu semua ya Tuhanku, adalah yang telah Engkau hitung atas diriku, Namun aku lalai darinya. Maka tunaikan itu dariku dari keluasan pemberian-Mu dan keagungan apa yang ada di sisi-Mu.
Karena Engkau Maha Luas dan Maha Mulia. Hingga tidak ada sesuatu pun darinya yang Engkau hendak hukum aku karenanya,
Baik dengan mengurangi kebaikanku, Atau menambah keburukanku, Pada hari aku bertemu dengan-Mu, ya Tuhanku.

Ya Allah,Sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya,
Berilah aku kecenderungan untuk beramal kepada-Mu demi akhiratku,
Hingga aku mengetahui dengan sebenar-benarnya dari hatiku,
Hingga yang mendominasi diriku adalah zuhud terhadap dunia,
Aku mengerjakan amal kebaikan karena rindu, Dan menjauhi kejahatan karena takut.
Anugerahkanlah kepadaku cahaya
Yang dengannya aku berjalan di tengah manusia, Menemukan petunjuk di dalam kegelapan,
Dan memperoleh sinar untuk menghindari keraguan dan syubhat.

Ya Allah, Sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, Anugerahkanlah kepadaku rasa takut terhadap ancaman-Mu,
Dan rindu terhadap pahala-Mu yang dijanjikan, Hingga aku dapat merasakan lezatnya permintaan yang aku panjatkan kepada-Mu,
Dan kesedihan dari apa yang aku mohon perlindungan kepada-Mu darinya.

Ya Allah, Sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang terbaik bagiku,
Baik dalam urusan dunia maupun akhiratku, Maka perhatikanlah segala kebutuhanku.

Ya Allah,Sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya,
Anugerahkanlah kepadaku kebenaran ketika aku lalai bersyukur atas nikmat-nikmat-Mu,
Baik dalam kemudahan maupun kesulitan, Dalam kesehatan maupun sakit, Hingga aku dapat merasakan dari diriku Ketentraman ridha dan ketenangan jiwa, Dalam menghadapi rasa takut dan aman, Ridha dan murka, Bahaya dan manfaat.

Ya Allah,Sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya,
Dan anugerahkanlah kepadaku
Hati yang bersih dari rasa hasad,
Hingga aku tidak dengki kepada siapa pun atas karunia-Mu,
Dan aku tidak memandang nikmat yang Engkau berikan kepada makhluk-Mu, Baik dalam agama, dunia, kesehatan, takwa, kelapangan, atau kemudahan,
Melainkan aku berharap yang lebih baik dari itu untuk diriku,
Hanya dari-Mu semata, tiada sekutu bagi-Mu.

Ya Allah,Sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya,
Anugerahkanlah kepadaku penjagaan dari dosa-dosa,
Dan kewaspadaan dari kesalahan,
Baik dalam dunia maupun akhirat,
Dalam keadaan ridha atau marah,
Hingga aku tetap berada dalam ketaatan-Mu, Mendahulukan keridhaan-Mu di atas selain-Mu,
Baik terhadap para kekasih-Mu maupun musuh-Mu,
Hingga musuhku aman dari kezaliman dan ketidakadilanku,
Dan sahabatku tidak berharap condongnya aku pada hawa nafsu.

Jadikanlah aku termasuk orang yang memohon kepada-Mu dengan ikhlas di saat lapang, Dengan doa orang-orang yang benar-benar ikhlas dan terdesak dalam doanya.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.

Semoga bermanfaat!!!!
Mohon Doa!!!!
اللهم صل علي محمد وال محمد وعجل فراجهم وارحمنابهم

(Red)