Suhu Politik Mulai Memanas 2024
BINTAN – Trustmedia.id, Suhu politik menuju 2024 terasa dan terlihat sedikit mulai memanas semakin dekat dan para pelantun polygelitik yang sulit untuk memiliki batasan antara kebutuhannya.Sabtu 29/1/2022.
Dan juga sulit mereka untuk memiliki batasan antara kesenangannya dengan hausnya kekuasan hakekat sejatinya pemimpin sedikit bergeser dari dibutuhkan sehingga menimbulkan ketamakan itu penyebabnya.
Tapi walaupun kita meratap. Kita janganlah tiarap (menyerah) karena di negeri ini masih ada penyelenggara negara, penyelenggara pemerintahan serta yang memiliki sumberdaya kemanusiaannya.
Pemerhati pengamat Kebijakan Publik Sahat Simanjuntak melihat ada keserakahan dari oknum-oknum yang sulit untuk memiliki batasan antara kebutuhan dengan keserakahan dan sulit juga untuk memiliki batasan antara kesenangan dengan ketamakan membuat rakyat banyak yang meratap. Tapi, rakyat tak tiarap. Karena rakyat yakin bahwa masih banyak penyelenggara negara, penyelenggara pemerintahan serta yang terkait masih memiliki sumberdaya kemanusiaannya yaitu, setia amanah, disiplin dan taat terhadap tugas dan kewajiban serta tanggung jawab yang di embannya.
Memang kalau kita melihat menjelang tahun 2024 ini banyak hal-hal yang menimbulkan persaingan politik yang kurang sehat kerena haus akan dahaga kekuasaan semua itu terlihat karena kurangnya figur pemimpin yang melengkapi kesejahteraan rakyat yang hakiki.
Rakyat dipertontonkan dengan ditangkapnya para kepala daerah Gubernur , Bupati oleh KPK RI dan ini semua menjadi atensi masyarakat Indonesia dalam memilih pemimpin setiap daerahnya kelak. Bercermin dari kondisi bangsa saat ini jadi suatu pelajaran besar dan sangat berharga bagi anak cucu dan generasi bangsa di era milenial ini dengan membimbing para generasi muda bangsa menjadi pintar dan benar bukanlah hal yang mudah apabila kita tidak setia amanah, disiplin dan taat azaz akan menjadi dampak buruk nagi kita semua. Tindakan yang dilakukan para penegak hukum negara kita akan memberikan efek jera bagi para pelaku tidak pidana,dan mari kita dukung bersama”, ungkap Sahat.
“Lebih lanjut Sahat Simanjuntak yang lahir di pulau Senayang Lingga, negeri bunda tanah Melayu, Kepulauan Riau ini, “Kita memang meratap. Tapi, bukan tiarap (menyembah).”
Kita masih yakin bahwa sebagai warga bangsa dari negara yang berlandaskan Pancasila ini hendaklah tetap optimis. Dan Pancasila pelaksana lapangannya adalah gotong royong. Gotong royong mempercepat percepatan pencapain hakekat kesejahteraan tersebut,” tuturnya.
Solusinya adalah Rohnya ideologi negara Pancasila benar – benar diterapkan bagi seluruh komponen bangsa ini untuk lebih benar-benar menghayati dan mengamalkan serta mengimplementasikannya menjadi karya nyata sehingga melahirkan anak – anak bangsa yang berahlak dan berprilaku mulia sesuai dengan niat luhur dan cita – cita para syuhada bangsa yang dituangkan dalam amanat UUD 1945 dan Pancasila,” ujarnya lebih lanjut.
” Dengan Iman hidup jadi terarah, dengan Ilmu hidup jadi mudah , dengan Seni hidup menjadi indah, “tutupnya.
Red/Juliansyah