Sinjai, Trustmedia.id– Mengetahui kisah anak yatim piatu 2 bersaudara, membuat Penjabat (Pj) Bupati Sinjai, T.R. Fahsul Falah perintahkan Drs. Janwar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), bersama Burhan Syamsuddin, SE, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Dinas Sosial Kabupaten Sinjai, beserta rombongan lainnya turun melakukan penjangkauan kepada Muh. Ardi (24) dan Muh.Rezki (14) kakak-beradik yang berstatus yatim piatu, Kamis, 29/03/2024. Kemarin di Cemmu Dusun Tarangkeke Desa Saotengnga Kecamatan Sinjai Tengah.
Sehari sebelumnya atas perintah yang sama, Kadis DP3AP2KB, juga mengunjungi 5 anak bersaudara yang ditinggal ibunya entah kemana sejak ayahnya meninggal dunia,
Karena kepekaan dan kepedulian Penjabat (Pj) Bupati Sinjai T.R. Fahsul Falah melalui Kadis DP3AP2KB di dampingi kepala UPTD PPA Kabupaten Sinjai turun langsung melakukan penjangkauan di Dusun Bontomanai Desa Gunung Perak Kecamatan Sinjai Barat.
Berbeda apa yang dialami Muh.Ardi bersama adiknya Muh Rezki dengan ke 5 anak yang di Desa Gunung Perak. Walaupun statusnya sama-sama sudah tidak mempunyai kedua orang tua namun ke 5 anak tersebut masih sempat mengenyam dunia pendidikan, sementara Muh.Ardi dan adiknya karena kondisi ekonomi yang serba kekurangan membuat ke 2 nya harus membanting tulang ikut memanen padi dengan mengharap belas kasih dari pemilik sawah. Ini dilakoninya sejak masih umur belasan tahun sampai sekarang. Dengan keadaan terpaksa mereka harus meninggalkan sang ayah sendirian di rumah walaupun dalam kondisi sakit-sakitan. Di usia yang masih belia Sang ibu tercinta berpulang kerahmatullah memaksa ke duanya harus meninggalkan hak-haknya selaku anak seperti yang dialami anak- anak sebayanya yang bersyukur masih memiliki ke 2 orang tua.
Selama ini keseharian Ardi dan Rezki hanya mampu memanfaatkan masa kecilnya dengan bermain petak umpat dihalaman rumahnya yang sekali-kali berlarian saling mengejar dan bergela tungan di pepohonan coklat yang ada di belakang rumahnya hasil buah tangan dari sang ayah di masa sehatnya.
Sambil bermain petak umpat, mereka bergantian lari masuk menengok sang ayah yang lagi terbaring di kasur karena sakit. Si anak jika melihat sang ayah lagi tertidur kembali sang anak keluar jalan dengan berjingkrat-jingkanrat agar ketenangan sang ayah tidak terusik. (Red)