Jalan Desa Dipakai Kendaraan Berat, Tokoh Masyarakat Nyaris Ditikam Karyawan PT BRP

Jalan Desa Dipakai Kendaraan Berat, Tokoh Masyarakat Nyaris Ditikam Karyawan PT BRP

*Jalan Desa Dipakai Kendaraan Berat, Tokoh Masyarakat Nyaris Ditikam Karyawan PT BRP*

Lampung Timur, – trust media.id

Anto Budianto, seorang tokoh masyarakat desa Cempaka Nuban, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur, hampir menjadi korban penikaman oleh seorang karyawan PT Basuki Rahmanta Putra (BRP) pada hari Minggu (12/10/2025).

Insiden ini bermula dari pertanyaan Anto terkait penggunaan jalan desa oleh kendaraan berat milik perusahaan.

Menurut keterangan Anto, peristiwa terjadi sekitar pukul 17.30 WIB ketika ia mempertanyakan kepada seorang sopir mobil molen PT BRP yang melintas di depan rumahnya.

“Kenapa lewat sini? Bukankah seharusnya lewat jalan inspeksi di irigasi? Ini jalan desa, tidak sesuai untuk kendaraan tronton,” ujarnya.

Belum selesai Anto menyampaikan pertanyaannya, seorang karyawan PT BRP berinisial D yang mengawal mobil tersebut menghardiknya. “‘Apa urusan kamu?’ kata D sambil menghunuskan pisau,” ungkap Anto. Menghindari eskalasi, Anto memilih untuk mundur dan kembali ke rumahnya.

Kejadian ini sempat memicu ketegangan di antara warga sekitar dan anggota Aliansi Masyarakat Cinta Damai (ALMACIDA). Warga menuntut agar PT BRP meminta maaf secara langsung kepada Anto. Namun, tuntutan tersebut tidak diindahkan oleh pihak perusahaan.

“Kami sangat menyayangkan sikap PT BRP yang seolah menutup mata terhadap kejadian ini,” ujar seorang warga dengan nada kecewa.

“Seharusnya ada rasa tanggung jawab terhadap karyawan dan empati terhadap masyarakat sekitar,” imbuhnya.

Upaya mediasi akhirnya dilakukan oleh kerabat D yang datang ke kediaman Anto untuk menyampaikan permohonan maaf. Anto pun menerima permintaan maaf tersebut dengan tulus.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada respons dari pihak PT BRP. Konfirmasi yang diajukan kepada pimpinan proyek PT BRP, Eliya, dan pengawas dari Dinas Pekerjaan Umum, Raden Sigit Pramono, melalui pesan WhatsApp juga belum mendapatkan jawaban.

Sikap ini memicu kekecewaan di kalangan warga yang merasa perusahaan terkesan mengabaikan permasalahan yang terjadi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *