Trustmedia.id, Jakarta — Mudik identik dengan kegiatan pulang kampung ummat Muslim saat Lebaran atau Hari Raya Idul Fitr.
Namun, ajakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar membeli kuliner Lebaran tahun ini, membuat gempar dan nenjadi momok yang dibicarakan banyak netizen.
Sebab, di antara jajanan Lebaran yang Jokowi sebutkan bisa dibeli secara online, ada Bipang Ambawang dari Pontianak, Kalimantan Barat.
Menurut Jokowi, karena pemerintah melarang mudik, jajanan khas yang biasanya menjadi oleh-oleh saat Lebaran bisa dibeli secara daring.
“Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, empek-empek Palembang, bipang Ambawang Kalimantan dan lain-lain, tinggal pesan dan makanan kesukaan akan sampai di rumah,” kata Jokowi, dalam sebuah video pidato yang tersebar di media sosial, dilansir CNNIndonesia, Ahad (9/5/2021).
Pernyataan Jokowi itu menjadi bahan pembicaraan netizen. Beberapa dari mereka menilai pernyataan presiden tidak elok.
Sebab, Bipang adalah singkatan babi panggang, makanan khas Ambawang, Pontianak, Kalimantan Barat.
Bipang terbuat dari daging babi muda yang dimasak dengan menggunakan bumbu tradisional.
Sebab cita rasanya yang khas, bipang kemudian menjadi oleh-oleh khas Pontianak.
“Bipang kan babi panggang. Baca teks tapi ga memahami, gimana kebijakan negara?” tulis akun @dappiduk.
Banyak tidak sedikit pengguna media sosial lainnya merasa keheranan. Beberapa dari mereka lantas meminta agar Jokowi memberi klarifikasi atas pernyataannya itu.
“Assalamualaikum Pak @jokowi, mohon diklarifikasi tentang oleh-oleh lebaran Bipang Ambawang karena itu adalah babi panggang yang jelas haram bagi Muslim, apalagi ini Idul Fitri hari raya umat Islam, tidak elok rasanya. Apakah ini disengaja, atau karena bapak tidak tahu? Thanks atas jawabannya,” tulis akun @Hilmi28.
Merespons pernyataan Jokowi yang riuh dibicarakan netizen, pemilik usaha Bipang Ambawang memberi tanggapan melalui media sosial Instagram.
“Sebuah kebanggaan kami dapat disebut oleh bapak Presiden Jokowi dalam pidato tadi malam,” tulis akun Bipang Ambawang.
Sementara, sebagian pengusaha Bipang Ambawang lantas melakukan promosi bisnis.
Dengan alasan followers mencapai 10 ribu, mereka membagi-bagikan Bipang Ambawang.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan bahwa bipang merupakan nama lain dari jipang, makanan yang berbahan dasar beras ketan.
Fadjroel mengunggah tangkapan layar penjualan bipang sebuah toko online.
“Ini BIPANG atau JIPANG dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. BIPANG atau JIPANG dari beras ini memang makanan hit sampai sekarang ya. Nuhun,” tulis Fadjroel melalui akun Twitternya.
Lebih lanjut, Fadjroel menjelaskan bahwa Bipang berbahan dasar beras itulah yang ia kenal di kampungnya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
“Bipang Kalimantan makanan dari beras dan gula, makanan saya dari kecil hingga sekarang kalau pulang kampung,” tulis Fadrjoel.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi lantas menyampaikan permohonan maaf.
Dia meminta agar publik memahami konteks keseluruhan Presiden Jokowi.
“Pernyataan bapak itu ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah. Setiap makanan punya khas dan jadi favorit lokal,” kata Lutfi, dikutip dari video yang dipublikasikan akun Youtube Kementerian Perdagangan, kemarin.
Lutfi memastikan pernyataan Jokowi itu tidak ada maksud menyimpang. Ia juga meminta maaf karena pernyataan itu Jokowi utarakan dalam sebuah acara yang digelar Menteri Perdagangan.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya bila terjadi kesalahpahaman, karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri termasuk kuliner khas daerah,” kata Lutfi. (*)
FOTO: Jokowi (kiri) dan kuliner babi pinggang (Bipang) khas Kalimantan (Istimewa)