Tanggamus, Trustmedia.id– Sulitnya ekonomi Masyarakat di Kecamatan Sumberrejo dan menjadi salah satunya lokus Stunting di Kabupaten Tanggamus malah berbanding terbalik dengan gaya Hedon yang dipertontonkan oleh elit yang ada di Kecamatan Sumberrejo, Rabu (8/5/2024).
Hal ini lantaran banyaknya keluhan dari Pemerintah Pekon dimana mereka merasa tertekan oleh ulah oknum Kecamatan Sumberrejo yang dirasa memaksakan suatu kegiatan yang anggaran nya bersumber dari Dana Desa tahun 2024.
Salah satu aparatur pekon menyampaikan keluhannya kepada awak media ” Kami ini capek lho bang, tiba-tiba kecamatan ngasih info jadwal Jum’at siang bahwa kegiatan akan dilaksanakan hari Sabtu, Sabtu kan waktu kami istirahat, sudah gak gajian, tapi klo untuk pelayanan masyarakat kami siap bang, ini kan beda ngoceh cuma setengah jam dikasih duit Rp. 850.000 buat narasumber, trus pihak kecamatan minta tambah juga bang yang awalnya tidak ada di Rab mereka minta masukin, kami ini Kecamatan jelas ada perannya ngapain masukin Baperida Tanggamus sebagai Narasumber udah gak nyambung, gitu kata pihak kecamatan trus jangan lupa tambahan buat pak camat, kan enak bener bang, padahal kalau cuma ngoceh-ngoceh gitu mah temen-temen Pendamping Desa aja bisa dan tidak perlu dibayar karena itu salah satu tugas mereka”.
Salah satu kader yang juga menjadi peserta menyampaikan kebingungan nya ” saya hampir blas gak nyambung lho mas, ini acara apa orang acara sebentar banget, saya diminta hadir setelah selesai saya di kasih uang transpot sama pihak Pekon.
Diketahui bahwa pekon-pekon di Kecamatan Sumberejo telah menganggarkan untuk kegiatan Pelatihan EHDw dengan Anggaran sekitar 6 jutaan, hal ini yang menjadi polemik, bahwa kegiatan yang diharapkan dapat dilaksanakan optimal untuk salah satu sarana pencegahan stunting di Kabupaten Tanggamus ternyata diduga menjadi lahan basah untuk menikmati manisnya Dana Desa.
Kegiatan pelatihan EHDW ini dijadwalkan oleh pihak kecamatan selama 3 hari yaitu hari Sabtu untuk 5 Pekon, Senin 4 Pekon dan Rabu 4 Pekon di taksir menelan biaya hingga puluhan juta rupiah ini amat sangat disayangkan jika hanya dijadikan bahan Bancakan oknum yang tidak bertanggung jawab bahkan ada informasi para honor narasumber tidak di potong pajak.
Camat Sumberejo ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp memberikan tanggapan untuk menghubungi pihak terkait.
“Silahkan komunikasi dengan tenaga ahli yang menangani, Baperida, dan dinas PMD, mereka yang ikut toh dan wajib menyampaikan bimtek ke pekon, Mereka yang buat jadwal
Kegiatan ini gak hanya satu kali pertemuan, belum pembimbingan penginputan, pendampingan penginputan sampai input data selesai.”, Jelas Warno. (Redaksi/rilis/dbs)