1 MUHARRAM 1446 H , MOMENTUM MUHASABAH
Assalamua’alaikum wr .wb .
Tanggal 1 Muharram telah datang dan telah mulai kita jalani . Subhanalloh Alhamdulillah Allohu Akbar ……
Itu Artinya, umat muslim telah memasuki momen pergantian tahun baru.
Memasuki momen ini, tak sedikit umat muslim yang bertanya, apa saja hikmah 1 Muharram Tahun Baru Islam ini?
Memahami hikmah 1 Muharram memungkinkan seseorang bisa menjalani momentum dengan lebih maksimal. Tak hanya menjalankan ritual atau tradisi semata, melainkan juga memahami maksud dari perayaan itu dan apa pengaruhnya bagi diri seorang muslim.
Dari berbagai sumber, kita akan memperoleh hikmah dari sebuah kejadian , perubahan waktu dari masa ke masa .
Mengutip laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Muharram 1446 Hijriah merupakan momentum untuk muhasabah atau evaluasi terhadap diri sendiri.
Momen ini merupakan momen hijrah, yang artinya adalah berpindah. Namun dalam hal ini, berpindah yang dimaksud bukanlah berpindah tempat, melainkan berpindah secara mental, moral, dan religiusitas.
Artinya, seorang muslim hendaknya mengubah sifat-sifat buruk yang ada dalam dirinya menjadi sifat-sifat yang baik dan terpuji.
Sebagaimana diketahui, pergantian tahun selalu identik dengan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dari Makkah ke Madinah. Peristiwa hijrah sendiri merupakan tonggak paling bersejarah dalam perkembangan agama Islam di seluruh dunia sehingga ditetapkan sebagai permulaan penanggalan Islam Hijriah.
Spirit hijrah adalah semangat perubahan menuju keadaan yang lebih baik. Karena itu, umat Islam hendaknya memetik hikmah 1 Muharram untuk memperbarui sikap mental dan perilaku individu masyarakat.
Lebih lanjut, sebagai wujud perubahan masyarakat Indonesia perlu untuk kembali memperkuat karakter dan akhlakul karimah. Hal ini agar bangsa tak larut dalam gemerlap globalisasi dan tergilas zaman.
Menjadi Manusia yang Lebih Baik di Tahun Depan
Hal senada juga disebutkan dalam resmi Masjid Istiqlal Jakarta bahwa dengan merenungi peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW, kita bisa mengambil bekal dan ibrah untuk menapaki tahun 1446 Hijriah yang akan datang. Tahun ini kita harus menjadi manusia yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang berbunyi,
مَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ خَيۡرًا مِنۡ اَمۡسِهِ فَهُوَ رَابِحُ. وَمَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ مثل اَمۡسه فهو مَغۡبُون. ومَن كان يومه شَرًّا مِنۡ امسه فهو مَلۡعُون
Artinya : “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka)” (HR. al-Hakim).
Selain itu juga terdapat hadits lain yang mengingatkan kita hendaknya selalu mawas diri dalam menggunakan waktu yang kita miliki,
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Artinya: “Gunakan lima perkara sebelum datang lima perkara; masa mudamu sebelum masa tua, sehatmu sebelum sakitmu, kekayaanmu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum kesibukanmu, dan kehidupanmu sebelum kematianmu.” (Imam Hakim)
Dengan demikian kita bisa menjadikan tahun baru ini sebagai momentum untuk transformasi diri menjadi lebih baik. Pergantian tahun bukan hanya kita lewati dengan hijrah makani (memaknai peristiwa perjuangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari Mekkah ke Madinah), melainkan menjadi hijrah maknawi, yaitu perubahan berarti baik secara individual (menjadi pribadi takwa dan berakhlak mulia) maupun sosial (membangun peradaban masyarakat dan bangsa).
Nah, demikianlah penjelasan terkait hikmah .
Tabaroqalloh 🤲🤲🤲.
Wassalamualaikum wr wb .